Tuesday, May 17, 2011

Hacker Pembobol Situs Polri Belum Tentu Teroris

Headline

INILAH.COM, Jakarta - Peretasan atau pembobolan situs resmi Polri belum tentu dilakukan oleh teroris atau pihak yang menyimpan dendam terhadap polisi.

"Belum tentu serangan ini diarahkan kepada situs polri, bisa saja random," ujar pakar teknologi informatika Ruby Alamsyah kepada INILAH.COM, Senin (16/5/2011).

Situs Kepolisian Republik Indonesia yang beralamat polri.go.id, diduga telah diretas (hacked). Peretas mengajak pejuang Islam untuk bangkit.

Ketika situs Polri dibuka, situs akan otomatis mengarahkan ke sebuah alamat http://www.polri.go.id/backend/index.html.

Namun dalam pantauan INILAH.COM, Senin (16/5/2011), situs Polri tersebut tidak bisa diakses sama sekali alias blank. Hanya saja, link itu masih bisa diakses dengan cara mengetik link tersebut langsung.

Di alamat tersebut, barulah terlihat bahwa situs lembaga penegak hukum tersebut telah diretas. Di situ hanya ada latar berwarna hitam dengan sebuah foto dua orang berbaju khas kearab-araban mengibarkan bendera. Ada juga tulisan sebuah kalimat "Tiada tuhan kecuali Allah - Muhammad hamba dan utusan Allah". Selain itu ada juga tulisan "Bangkitlah singa-singa Islam!" yang terletak di bawahnya.

Menurut Ruby, dalam kasus pembobolan situs resmi Polri tersebut, bisa saja dilakukan oleh siapapun. Isi dan seruan yang tampil dalam layar hasil yang diubah hacker tersebut tidak mencerminkan pihak penyerangan terhadap situs penegak hukum itu.

"Mungkin ini diarahkan ke kelompok tertentu, mungkin ini akan banyak yang mengira dilakukan oleh pihak yang dendam terhadap polisi. Tapi dalam cyber crime semua ada jejaknya. Konten saja belum bisa mencerminkan si pelaku penyerangan," tegas Ruby.

Untuk itu Ruby mengimbau agar menungu hasil penyelidikan dan pembuktian jejak hacker tersebut untuk menentukan siapa dan apa motif pelaku pembobolan situs Polri tersebut. [mvi]

No comments:

Post a Comment