CHAPTER I : AN AMBUSH OF UNKNOWN ARMY
20 TAHUN KEMUDIAN
Di sebuah desa suku Teuton, hiduplah seorang pemuda bernama Vale, ia seorang yatim piatu, ia tinggal bersama kakeknya di istana, kakeknya adalah seorang Chief Teuton yang sangat ternama, Chief Venus. Vale merupakan pemuda yang sangat kuat, perawakannya sangat sempurna, tinggi besar dengan otot yang menonjol di kedua lengan dan kakinya. Ia juga menguasai kemampuan bertarung di atas kuda dengan sangat baik, oleh karena itu, ia menjadi kesatria dari kelas Teutonic Knight di desa kakeknya itu. Ia membawahi 100.000 clubswingers, 50.000 spearmen, 250.000 axemen, 75.000 paladin, dan 150.000 Teutonic Knight. Dalam menjalankan tugasnya, ia dibantu 2 orang kepercayaannya, Tyranus dan Vulcano. Mereka juga berasal dari kelas Teutonic Knight. Di bawah kendali Vale, kedamaian desa terjaga dengan baik.
Hingga pada suatu malam, terdengar suara besar yang menggetarkan bumi,
‘BRAKK’ pagar tanah yang melidungi desa pun roboh. Sekitar 200 gajah besar diikuti dengan ribuan pasukan berkuda datang. Mereka sungguh menakutkan, pakaian mereka berwarna hitam, rambutnya merah, dan perawakannya sangat tinggi besar. Kekuatan mereka sulit ditandingi, bahkan oleh para teutonic knights bersenjata lengkap sekalipun. Vale sebagai pemimpin pasukan segera mengumpulkan pasukan dan segera memimpin peperangan. ‘Jaga Desa kita, Tebas sampai habis, jagan sisakan sedikitpun!!!’ Pasukan pun segera maju ke pusat desa yang menjadi medan perang. Dalam sekejab suasana malam yang hening terpecahkan oleh desing peluru catapults dan gesekan pedang yang saling beradu. Pasukan Teuton benar benar harus bekerja keras menghadapi serangan musuh tak dikenal ini, apalagi melawan pasukan kapak berkuda yang sungguh kuat dan menakjubkan, seorang pasukan kapak berkuda ini mampu membantai 8 sampai 10 pasukan Teuton. Vale menyadari keadaan semakin gawat, maka ia segera memberi perintah
‘Pindahkan Chief ke tempat yang aman! Sembunyikan beliau ke desa lain atau tempat mana saja yang aman! Cepat!’
Maka Volcano segera membawa 50 Teutonic Knights, 100 Spearmen dan 50 Paladin untuk menuju istana dan membawa lari Chief Venus.
Pertarungan terus berlanjut, Tyranus dan Vale yang merupakan teman sejak kecil benar benar sangat kompak, kombinasi ayunan pedang mereka benar benar hebat, hampir tak bercelah, setiap kali Vale dalam bahaya, Tyranus selalu siap menahan serangan itu. Namun ketangguhan Vale dan Tyranus tidak banyak membantu, para Teutonic Knights tetap mengalami kesulitan, pasukan tak dikenal ini benar benar beringas, walaupun para Knights sudah dilatih untuk mengincar leher musuh, musuh kali ini sangat berbeda, perawakan tubuh yang besar menyulitkan peperangan. Namun mereka tidak menyerah dan terus berjuang!
Beralih ke Vulcano, setelah berunding, akhirnya Vulcano dan Chief Venus setuju untuk pergi bersembunyi di desa kecil yang terpencil di bagian barat. Walaupun terpencil, desa ini sudah dikembangkan sebelumnya.
‘Kita menuju desa di barat, dan kita akan sampai dalam waktu sekitar 30menit. Tolong semua pasukan berjaga jaga untuk melindungi Chief’ Perintah Volcano
Perjalanan pun dimulai, pada awalnya perjalanan berjalan dengan lancar. Namun ketika akan memasuki desa…
Ceritanya bakal gue lanjutin besok, sepulang sekolah..
hehe..
Quote:
@master sho maap, msdnya lbh cepet dari galia.. Hehe ni lanjutan ceritanya... CHAPTER II : THE MYSTERIOUS MAN Seseorang melompat pasukan, ia bertubuh kekar dan tinggi, berambut merah, tangannya menggenggam sebuah tombak aneh dan banyak bekas luka di wajah dan lengannya. Ia mengenakan armor hitam lengkap. ‘Siapa kamu?’ Vulcano berteriak. Orang itu tidak menjawab dan langsung mengambil kuda kuda menyerang, Vulcano degan sigap mengambil kuda kuda bertahan, orang asing itu melakukan tebasan horizontal yang dengan mudah dihindari Volcano, serangan balasan Volcano sangat cepat, namun orang asing itu bergerak lebih cepat menghindari tebasan pedang Volcano. Kedua kesatria itu segera mundur dan memperbaiki kuda kuda. ‘Cih, sepertinya aku harus membuatmu tidak bisa lagi mengucapkan siapa namamu!’ kata Volcano, dan segera Volcano melakukan serangan andalannya. Volcano melakukan tebasan ke arah leher orang asing itu dengan sangat cepat. Namun ternyata orang ini memang sangat tangguh, serangan andalan Volcano hanya menggores sedikit kulitnya. Setelah itu, akhirnya orang asing itu berbicara, ‘Kau bukan The Natar Prince, Kau bukan tandingan ku, dan aku tidak ada urusan dengan mu, akan segera kuakhiri pertarungan ini!’ Setelah berbicara demikian, orang asing ini bergerak dengan sangat cepat, ia berputar dan menyerang punggung Volcano dengan sisi tombak yang tumpul. Hal ini membuat Volcano jatuh tersungkur dan pingsan. Pasukan lain segera membuat formasi untuk melindungi Chief, namun karena gerakan orang ini sangat cepat, satu per satu pasukan yang melindungi Chief pingsan dipukulnya. Ia sama sekali tidak membunuh para pasukan itu, ia hanya membuat mereka pingsan, dan akhirnya hanya tersisa Chief dan orang asing itu…. |
tlng ceritanya yg lebih panjang ya!
trs klo berbicara jng pake ` misal:`....................
harusnya begini " misal: ".........................."
kan jdi lebih bagus!
No comments:
Post a Comment