Saturday, February 19, 2011

test ride Yamaha Byson



Jakarta, 20 Agustus 2010. Sebelumnya terima kasih kepada PT Yamaha Kencana Motor Indonesia (YMKI) telah mengajak blogger test ride Yamaha Byson. Rombongan SL.com ada rekan RAPI RIDERS (Didi 09FQT dan Budi 09EWH) dan rekan HTML (Bro Marko) sama-sama ikut test ride (Kamis 19/8/10). Usai test-ride kami punya persepsi dan pandangan yang hampir sama tentang motor baru ini.

Berbagi cerita test-ride Yamaha Byson di lintasan sirkuit Go Kart Sentul yang disebut Sirkuit Kecil Sentul. Kehadiran SL.com barengan dengan rekan Didi, Budi dan Marko mendapat sambutan hangat dari Paulus Firmanto, Assisten GM Promotion & Motorsport Division, Indra Dwi Sunda Corporate Communication dan beberapa staff PT YMKI lainnya. Ada 3 unit motor Yamaha Byson disiapkan YMKI , antara lain warna merah, biru dan abu-abu tua, dan ketiganya siap dipakai untuk tes-ride secara bergantian sesuai nomor urut absen.


Cuaca sekitar Sentul sangat cerah dan ini mendukung test-ride. Group blogger digabungkan dengan anggota perwakilan klub/komunitas motor, sedangkan group wartawan lebih dulu masuk ke ruangan mendengarkan presentasi Muhammad Abidin, Assisten GM Service Division. Perlengkapan “safety riding” sebagai standar berkendara motor seperti protector kaki, protector tangan, jaket, helm, sudah disiapkan oleh YMKI, artinya rider tak perlu lagi repot-repot bawa perlengkapan.

Briefing test-ride yang disampaikan oleh staff Yamaha cukup singkat tapi jelas. Jatah test-ride melintas di sirkuit hanya 2 lap tapi didahului dengan simulasi jalan bergelombang lewatin papan kayu, dan simulasi jalan zig-zag melewati beberapa cone. Setelah itu langsung masuk lintasan dengan kecepatan sesukanya.

SL.com dapat jatah nomor urut 14 dan ketika engine start, terdengar suara mesin halus. Terasa ada kesan sebagai bikers yang penuh gaya, karena motor baru. Perasaan kedua, ada kesan naik motor touring style, karena stang cukup lebar, mirip stang trail yang dipakai SL.com saat touring dengan Honda Tiger 2004 milik sendiri ke beberapa daerah. Tapi, ketika angkat kaki dan motor sudah dijalankan, malah terasa ada gaya riding streetfighter. Wah.. beda lagi tuh perasaan.


Tahap pertama lewatin papan kayu mirip jembatan kecil dua kali, setelah itu manuver zig-zag lewati beberapa cone. Masuk lintasan, langsung tancap gas. Di lintasan lurus pertama, lumayan dapat tarikan cepat, tapi mendadak nikung dan oper gigi turun. Setelah itu SL.com merasakan test-ride Yamaha Byson dalam kecepatan menengah dan bawah. Hitung-hitung mirip jalan Danau Maninjau terkenal dengan Kelok Ampek-Ampek (Kelokan 44), Sumatera Barat.

SL.com mencari posisi buat rebahan kiri dan kanan dan ternyata memang asyik juga, dan beberapa kali ujung sepatu SL.com menyentuh jalan dalam 2 atau 3 corner. Dengan terpaksa untuk setiap tikungan kaki dibuat jinjit biar terasa ini lagi ikut racing beneran.

Footstep Yamaha Byson punya desain menekuk saat menyentuh jalan, dan SL.com merasakan ada satu kali tikungan yang menyentuh jalan dengan suara gesekan, sehingga sontak membuat SL.com lebih waspada agar jangan sampai jatuh, karena ban yang dipakai terasa belum familiar diajak kencang. Bahkan menurut rekan Marko, ia merasakan ada sliding pada ban belakang saat menikung di sebuah corner.


Masuk straightline kedua, motor digeber lagi, dan kali ini SL.com melihat speedometer digital layar LCD, dan ternyata speed-nya nggak dapat angka speed 80 km/jam, sepertinya SL,.com cuma bisa berada di angka maksimum 78 km/jam, dan kemudian SL.com pun harus segera tarik tuas rem depan untuk melahap tikungan dengan aman.

Selanjutya bermain lagi dalam tikungan-tikungan kecil dan akhirnya masuk pit-in. Sebelum berhenti SL.com menarik gas kencang putaran bawah, dan rem mendadak dengan rem depan. Yamaha Byson bermesin 153cc ini berhenti dengan mantap mengakhiri sesi test-ride.

Turun dari motor, SL.com memberi komentar kepada teman-teman, bahwa Yamaha Byson ini memang seperti motor touring!


SL.com punya pendapat kalau mau touring beneran, ingin melahap pegunungan, dan ingin menempuh jarak jauh, sebaiknya pakai motor bermesin lebih besar, misalkan Yamaha Scorpio yang sudah mengusung mesin 225cc. Konon kabarnya Scorpio baru lagi di-riset oleh YMKI yang tidak lama lagi bakal diperkenalkan. Hal ini ditandai melalui slide PT YMKI disana terlihat ada penampakan Scorpio yang bakal punya bodi baru. Benar kah? Gosip ah.. :-)

Back to Yamaha Byson. Sebenarnya pacuan Byson ini adalah mengacu pada konsep gagah, kekar, garang, macho, dan muscle. Sebagai motorsport stylish, motor ini masih bisa di modifikasi lagi, maupun untuk modifikasi yang sangat extreem. Memang benar, sebagaimana dikatakan oleh Abidin, ia mengakui bahwa Yamaha memang sengaja mempersiapkan motor ini buat mereka yang doyan modifikasi.


Dalam sesi test-ride SL.com memang tak mendapatkan kecepatan top-speed, bahkan putaran atas memang tidak maksimum, hal ini disebabkan lintasan sirkuit Sentuk Kecil banyak tikungan, juga motor ini lebih terasa sebagai motor gambot yang bermain pada kecepatan bawah dan menengah. Namanya juga sebagai motor gaya, stylish dan cocok untuk modifikasi.

Jadi, sudah cukup jelas dan disepakati oleh beberapa teman blogger yang ikut test-ride, bahwa Yamaha Byson memang kalah kencang dibandingkan dengan Yamaha V-Xion.

Salah satu keunggulan yang dirasakan oleh SL.com adalah gerakan dan manuver menikung yang nyaman karena motor terasa stabil, apalagi kalau Yamaha Byson ini nyemplak ban Battlax ukuran 120/17 dan SL.com yakin akan lebih berani menikung lebih dalam. Menurut penjelasan Abidin, bahwa porsi bobot motor ini berada di bagian tengah bawah. Memiliki rangka double cradle, dan titik beratnya ada di tengah bodi, tepatnya pada bagian mid-ship muffler.

Apa sih mid-ship muffler?


Itu loh.. titik berat berat Yamaha Byson yang berada pada sambungan muffler atau catalitic converter merupakan bagian sistim exhaust. SL.com sempat mencoba angkat perangkat mid ship muffler ini, dan ternyata beratnya sampai 5KG. Weleh.. berat juga. Perangkat ini dilengkapi dengan jumlah benda yang tak sempat dicatat oleh SL.com. Artikel lanjutan akan dibuat untuk mengupas bagian ini.

Yang jadi persoalan, bagaimana nih kalau konsumen mau dapetin suara garang dengan kebiasaaan ganti-ganti knalpot? Anyway, SL.com yakin jika orang Indonesia punya akal untuk mendapatkan suara garang, menggantikan suara halus Yamaha Byson ini.

Ngomong-ngomong, ini loh spek Yamaha Byson yang difoto dari presentasinya Abidin:

No comments:

Post a Comment