Friday, April 15, 2011

Brigadir Avvy dan Brigadir Astri: Jadi Polwan Harus Pintar

Brigadir Avvy, Brigadir Astri (Yahoo! Indonesia/Bernard Chaniago)

Nama Brigadir Avvy Olivia dan Brigadir Astri Rachmadani mulai terkenal sejak tampil di program MetroTV pada Desember 2010. Banyak orang sengaja menonton program itu demi melihat wajah mereka ketimbang menyimak lokasi mana yang sedang macet parah.

Yahoo! Indonesia mewawancarai Avvy dan Astri bersama dengan rekan mereka, Briptu Eka Frestya dari National Traffic Management Center Polri (pusat pengendalian lalu lintas). Rekan mereka yang lain — AKP Desmont, AKP Christanto dan Ipda Eny — tidak dapat bergabung karena sedang bertugas.

Berikut ini kutipannya:

Yahoo! Indonesia (Y!): Mengapa kalian memilih menjadi polisi?

Brigadir Avvy (Avvy): Sejak SMP, cita-cita saya ingin menjadi polisi. Saya benar-benar tertarik kalau melihat polisi wanita saat itu. Makanya saya mendaftar.

Y!: Kapan Anda mendaftar?

Avvy: Waktu itu tahun 2002, sekitar bulan April atau Mei ada penerimaan polisi wanita dari Polda Metro Jaya. Lalu saya mendaftar di Polsek Pasar Rebo, karena saya memang tinggal di daerah Pasar Rebo. Setelah mendaftar, saya mengikuti ujian seleksi dan dinyatakan lulus. Kemudian ikut pendidikan selama enam bulan di Sekolah Polisi Wanita.

Y!: Kalau Brigadir Astri, bagaimana?

Brigadir Astri (Astri): Saya kebetulan satu angkatan dengan Brigadir Avvy. Kami angkatan 26 tahun 2002, lulus dan dilantik pada 23 Desember 2002. Tujuan saya menjadi polisi memang karena cita-cita, nggak ada paksaan.

Y!: Berwajah cantik lalu menjadi polisi, keluarga kalian mendukung?

Astri: Saya didukung penuh sama orangtua dan keluarga (tersenyum).

Avvy: Saya juga sama.

Y!: Latihan sewaktu pendidikan di Sekolah Polisi Wanita seperti apa?

Avvy: Kami mendapat banyak pelatihan — mulai dari jasmani, mental, soal lalu lintas dan samapta. Sebenarnya sama saja seperti pelatihan calon anggota polisi yang lain, hanya saja karena kami calon polisi wanita tentu latihannya ada beberapa penyesuaian.

Y!: Jika tidak menjadi polisi, profesi apa yang akan Anda pilih?


Avvy: Saya ingin menjadi pemandu waisata, karena saya senang jalan-jalan. Sekarang sih belum ada kesempatan untuk keliling Indonesia. Mungkin nanti. Tapi pernah sih jalan-jalan ke beberapa tempat, karena saya pernah jadi pramugari untuk pesawat Polri.

Astri: Saya mau jadi psikolog. Karena dari dulu teman-teman senang curhat sama saya.

Y!: Menjadi presenter televisi untuk melaporkan kondisi lalu lintas, bagaimana kalian bisa terpilih? Bisa ceritakan prosesnya?

Avvy: Ada seleksi. Sekitar 30 orang, 15 dari Korps Lalu Lintas dan 15 lainnya dari Polda Metro Jaya. Kami menjalani tes lalu terpilih. Dan ada pelatihannya bagaimana siaran untuk di depan kamera.

Y!: Merasa grogi ketika pertama kali siaran?


Astri: Iya, karena kita juga baru pertama kali. Pengalaman baru juga untuk kita. Tapi sudah latihan sebelumnya.

Y!: Semenjak menjadi presenter di Metro TV, pernah mendapat surat penggemar?

Avvy: Belum pernah sih. Paling di Facebook atau Twitter aja. Banyak yang memuji kita (tersenyum).

Y!: Pacar bagaimana, pernah mengkritik atau memuji soal penampilan di televisi?

Avvy: Suami, bukan pacar (tertawa). Paling-paling dia memberi tahu saya, jangan terlalu terlihat deg-degan kalau di depan kamera.

Y!: Ooh jadi Brigadir Avvy sudah menikah. Kalau Brigadir Astri?

Astri: Sama. Anak saya sudah dua, usia lima tahun dan tiga tahun.

Avvy: Anak saya satu, usia tiga tahun mau ke empat tahun.

Y!: Kalian melakukan perawatan khusus untuk wajah?


Avvy: Saya sih nggak. Hanya perawatan wajah biasa saja di rumah. Nggak ke salon.

Astri: Kalau saya sebulan sekali saja ke salon, cuma untuk membersihkan wajah.

Y!: Sekarang kalian kan bertugas di Korps Lalu Lintas, ada impian untuk berdinas di kesatuan lain?

Astri: Sejak awal saya memang ditugaskan di lalu lintas dan saya menikmatinya. Jadi belum ada angan-angan pindah ke mana.

Y!: Apa pendapat kalian soal Briptu Norman?

Avvy: Belum pernah bertemu sih, tapi lihat di televisi lucu kayaknya.

Astri: Iya lucu.

Y!: Misalkan mendapat tawaran main sinetron, jadi model atau MC, apa kan diambil?

Astri: Selama untuk kepentingan Polri tidak apa-apa. Tapi kalau di luar itu kami harus mendapat izin dari pimpinan.

Y!: Kiat untuk menjadi polisi apa saja? Bisa dibagi ke perempuan-perempuan yang juga berminat menjadi polisi?

Avvy: Harus menjaga kesehatan dengan baik. Karena faktor kesehatan juga sangat diperhatikan. Terus juga harus pintar.

Astri: Iya, faktor akademis sangat menentukan.

>>Lihat juga: Galeri foto Brigadir Avvy, Brigadir Astri dkk, saat bertugas di NTMC Polri.

Biodata Brigadir Avvy:
Nama: Avvy Olivia
Tempat/Tanggal Lahir: Jakarta, 16 April
Pangkat: Brigadir Polisi
Berdinas di: Korps Lalu Lintas Polri
Status: Menikah tahun 2006 dengan satu anak

Biodata Brigadir Astri:
Nama: Astri Widya Rachmadani
Tempat/Lahir: Palangkaraya, 2 Juni
Pangkat: Brigadir Polisi
Berdinas di: Korps Lalu Lintas Polri
Status: Menikah tahun 2005 dengan dua anak

Selain kisah Avvy Olivia dan Astri Rachmadani, masih ada cerita Brigadir Satu Eka Frestya tentang pengalamannya menjadi polisi sekaligus presenter televisi. Ia juga bercerita tentang cowok dan ketertarikannya terhadap hal-hal yang menantang.

Penasaran? Nantikan hasil wawancara Yahoo! Indonesia dengan Briptu Eka Frestya!

No comments:

Post a Comment