Peristiwa 19 Maret, sering dikenal dengan nama 'lunar perigee' dan Bulan Super, menjadi saat yang dinanti mengingat bulan berada di garis lurus sepanjang 22.561 mil dari Bumi, jarak terdekat dengan planet ketiga dari Matahari ini.
Media internet telah dibanjiri ilmuwan amatir dengan pola pikir konspirasi yang terus menerus memberi peringatan bahwa Bulan Super akan mengganggu pola iklim bumi serta menyebabkan gempa bumi dan aktivitas gunung berapi yang membahayakan masyarakat. Bulan Super pernah terjadi pada 1955, 1974, 1992 dan 2005.
Yang menarik, di tahun-tahun tersebut terjadi peristiwa cuaca ekstrim. Sejumlah bencana besar di Bumi berturut turut terbukti terjadi saat fenomena supermoon atau saat jarak antara Bumi dan Bulan dekat. Misalnya:
- badai New England pada 1938,
- banjir di Lembah Hunter pada 1955.
- bencana angin siklon Tracy yang menyapu Darwin Australia di tahun 1974
- tsunami Aceh 2004 yang merenggut lebih dari 200 ribu nyawa terjadi dua minggu sebelum supermoon 2005.
- yang terbaru adalah gempa 8,9 SR di Jepang yang menimbulkan tsunami setinggi 10 meter terjadi persis satu minggu sebelum SuperMoon
Karena belum ada cukup data yang mengarah pada teori konspirasi, maka gempa di Jepang masih belum dapat terbaca, murni bencana alamkah?, atau ada konspirasi dibalik tragedi gempa Jepang yang niscaya hanya dapat dilakukan oleh Umat Yang Ditakdirkan Paling Pandai Di Muka Bumi, yang memanfaatkan momen supermoon untuk melancarkan aksinya.
Namun, menurut mereka dimungkinkan ada suatu korelasi antara gempa bumi berskala besar di dekat katulistiwa dan kondisi bulan. "Analoginya seperti pasang surut air laut, pergerakan bumi akibat gravitasi bulan bisa memicu gempa bumi."
wallahu a'lam bishshowab
No comments:
Post a Comment